Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Aku, Kamu Dan Juga Teman Teman yang Lain (03

Bulukumba, hari ke 23 bulan ke 9 tahun ke 2019. Sudah 22 tahun sejak saya meninggalkan sekolah kita itu, tahun 1997, awal2 dimana negeri kita terkena resesi yang mungkin dampaknya masih terasa hingga sekarang, boleh di bilang masa itu adalah sesuatu yang mengagetkan, bayangkan saja jika 2 tahun sebelumnya kita jajan pisang goreng di warungnya mama la Isran 500 rupiah dapat 4 potong, tapi di tahun itu kita hanya bisa dapat 500 rupiah 1 potong, tapi dasar jahilnya mereka, jajan 500 makannya 5000, setelah itu saling tuduh menuduh, mamanya Isran sih Bibi ku jadi aku sih bebas,..hahahahhaa. Tahun pertama di kelas masing2 kita2 masih malu2, masih menjaga jarak, saling mencuri pandang, saling mempelajari karakter masing2, ada yang memang di tahun pertamanya itu sudah brenseknya minta ampun, ada juga yang di tahun pertamanya itu sok tau akan segala hal, lalu ada juga yang sejak tahun pertama sampai tahun ke tiga kupernya nggak berubah-rubah, tapi itulah awal bentuk transformasi ...

Aku, Kamu Dan Juga Teman Teman yang Lain (02)

tolong di baca pelan2 sambil serumput teh di sore hari. Pagi 15 Agustus 1996, kalau ndak salah waktu itu,...kita semua sudah berkumpul di sekolah setelah libur panjang semester genap, sekolah sudah mulai ramai, ada anak2 baru yang masuk, jumlahnya masih signifikan, rerata dari luar kota atau yang domisilinya agak jauh dari sekolah kita itu, bahkan di angkatan saya itu ada lho yang dari KAMBARA sana, dulu desa itu asri, teduh dan sejuk, pohon jeruk dimana-mana, yang punya kampung itu kalau senyum,.. aduuuh,..senyum saaaaaaangat manis semanis jeruk nya walaupun sebenarnya sebagian jeruknya ada juga yang kecut, tapi senyumNYA tetaplah manis mennnn. Sekarang saya yakin desa itu yang mungkin sekarang sudah menjadi kota lebih berkembang lagi apalagi daerah itu sudah menjadi bagian dari pemekaran kabupaten muna yang kemudian masuk dalam lingkup otonomi muna barat. Secara zonasi kalau di persentasekan mungkin lebih banyak murid yang berasal dari luar kecamatan tepat SMA kit...

Aku, Kamu Dan Juga Teman Teman yang Lain (01)

Nostalgia Masa SMA kita Pintu masuk ada 2, di gapura sekolah yang pas di samping papan nama itu, gapura itu cukup keramat, karena 90 % siswanya jarang yang mau masuk lewat situ, pintu ke dua pas yang berhadapan dengan gapura SKB, sebenarnya masih ada pintu ke tiga, tepatnya di belakang ruang kelas 3 ipa, tapi itu darurat hanya untuk di pergunakan dalam keadaan genting,..hehehe di samping lapangan upacara ada arena untuk olahraga sepak takraw atau untuk bulutangkis bisa juga, di situ juga dekat dengan tempat parkir motor, ruang kelas kita dihubungkan oleh koridor beratap teduh, sehingga jika kita berpindah kelas ndak kepanasan, kita dulu pake sistem moving kelas, ruang kelas kita cangat refrensentatif untuk belajar, ada banyak ruangan ndak ada yang namanya masuk siang karena ruang kelas cukup. Ada lapangan sepakbola mini tempat kita semua berolahraga, tempat terjadinya tragedi jalan cepat di pagi hari, lakonnya wa Anu, yang punya rambut hitam berkilau, yang punya mata...